Desa Pucung, Kismantoro, Wonogiri: Sentra Empon-Empon dari Lereng Perbukitan

blog balaidesa

Desa Pucung yang terletak di Kecamatan Kismantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu desa yang kaya akan potensi sumber daya alam. Di wilayah perbukitan dengan tanah subur dan udara sejuk ini, masyarakat setempat telah lama memanfaatkan lahan untuk menanam berbagai jenis tanaman rempah dan rimpang yang populer disebut empon-empon.

Empon-empon merupakan sebutan untuk kelompok tanaman rimpang yang banyak digunakan sebagai bumbu dapur sekaligus ramuan tradisional. Beberapa jenis empon empon yang banyak dibudidayakan oleh petani Desa Pucung antara lain jahe, kunyit, kencur, temulawak, lengkuas, dan serai. Tanaman-tanaman ini tumbuh subur di tanah desa yang cenderung gembur dengan curah hujan cukup, sehingga menghasilkan kualitas rimpang yang baik dan aromanya lebih kuat.

Selain untuk kebutuhan rumah tangga, hasil panen empon-empon dari Desa Pucung juga dipasarkan ke pasar-pasar tradisional di sekitar Wonogiri bahkan ke daerah lain di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Permintaan yang terus meningkat terutama pada masa pandemi beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa empon-empon bukan hanya komoditas lokal, melainkan juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Banyak masyarakat kini mengolah empon-empon menjadi produk turunan, seperti bubuk instan, jamu siap minum, hingga sirup empon-empon yang praktis dikonsumsi.

Kehadiran empon-empon tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memperkuat identitas Desa Pucung sebagai sentra penghasil rempah tradisional. Kegiatan bercocok tanam empon-empon telah menjadi bagian dari kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun. Selain itu, keberadaan empon-empon turut mendukung konsep pertanian sehat dan berkelanjutan, karena sebagian besar masyarakat masih menggunakan cara tanam alami tanpa banyak bahan kimia.

Dengan potensi besar ini, Desa Pucung memiliki peluang untuk mengembangkan usaha berbasis rempah secara lebih luas, baik melalui pengolahan produk bernilai tambah maupun promosi wisata herbal. Desa ini berpotensi menjadi ikon daerah penghasil empon-empon berkualitas dari Wonogiri, sekaligus memperkenalkan kekayaan rempah Indonesia ke kancah yang lebih luas.

Scroll to Top